Pemilik angkringan di dekat gereja, Kartinah, 69 tahun mengatakan sekitar pukul 10.00, Ahad, 25 September 2011 pagi ada seseorang yang makan di warungnya. “Dia bertubuh kecil, agak hitam. Pakaiannya memakai jaket hitam dan celana hitam,” katanya.
Saat makan di warungnya, dia bilang akan menjemput seseorang di gereja Kepunton. Karenanya sembari menunggu, dia makan dua bungkus nasi di warung Kartinah. “Orangnya bicara pakai bahasa Jawa halus,” katanya.
Menjelang pukul 11.00, laki-laki aneh tersebut kemudian berjalan menuju gereja. Dan tidak lama kemudian terdengar ledakan dari arah gereja.
Salah seorang petugas kepolisian di lapangan yang tidak bersedia disebutkan namanya membenarkan bahwa si pelaku sempat mampir ke warung angkringan. “Sebelumnya dia diduga ke warung internet. Setelahnya ke warung angkringan sembari menunggu jemaat selesai kebaktian,” ujarnya.
Pelaku masuk ke gereja menjelang kebaktian usai dan meledakkan dirinya di depan pintu masuk. Dia menyebut bom yang digunakan banyak berisi paku dan baut, mirip seperti bom di masjid Mapolres Cirebon beberapa waktu lalu.
0 comments :
Posting Komentar