Lucy Misch, nama instruktur itu diundang oleh salah satu keluarga Saudi terkaya dan paling berpengaruh, setelah menghadiri kelas tarian ini di Eropa. Misch juga membawa peralatan tarian sebanyak 3 buah dengan harga £500 per buah. Kunjungan Misch ke Negara Islam yang ketat akan hukumnya berjalan dengan lancar karena yang mengundangnya keluarga yang paling berpengaruh.
"Tidak ada sejarah pole dancing di Arab Saudi," kata Misch. "Ini bukan tempat yang Anda harapkan untuk diundang mempelajari tarian ini walaupun tarian ini baik untuk kebugaran, sangat baik manfaatnya untuk tubuh”, ujarnya seperti diarkan dailymail Kamis 22 September 2011.
Qahtani, murid Misch, sangat berantusias mendalami tarian ini. Ia meluangkan waktu 2 jam setiap hari selama 6 hari berturut. Ia belajar untuk memanjat tiang (pole), melakukan split di alat itu.
Misch dan Qahtani mengabadikan gambar aneh mereka saat melakukan tarian ini dengan mengenakan pakaian tradisional Arab Saudi. Dan ketika gambar-gambar ini dipublikasikan, Misch menghadapi kritik dari Umat Muslim Arab Saudi. Gambar-Gambar itu dianggap menghina.
Salah seorang berkata: "Saya menemukan foto-foto Anda tidak menghormati wanita yang mengenakan jilbab dengan martabat di Saudi dan yang tidak akan pernah melangkah ke tiang untuk menari.”
Atas reaksi tersebut, Misch mencoba menjelaskan bahwa tarian ini tidak terkait dengan aksi striptease. Tarian ini justru membutuhkan ketrampilan, kekuatan, dan tekad. Bahkan tarian ini sudah ada di Cina dan India selama berabad-abad.
0 comments :
Posting Komentar