"Kalau difoto topless untuk majalah luar yang bikin aku go internasional sih ya nggak apa-apa. Nggak masalah," ujarnya ketika berbincang usai melakoni sesi pemotretan bersama Detikhot di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
"Kalau foto topless di luar negeri, aku akan pikirkan lagi karena kesempatan nggak datang dua kali. Yang penting majalahnya nggak keluar di Indonesia," sambungnya memperjelas.
Laras mengaku enggan jika harus difoto semi telanjang di Indonesia. Ia paham betul pro-kontra yang akan terjadi jika ia berani melakukannya. Tak hanya itu, perempuan kelahiran Bandung, 22 Desember 1987 itu juga takut jika nantinya mendapat kecaman dari ormas.
"Kalau di sini aku takutlah sama FPI atau yang seperti itu. Indonesia kan bukan kayak negara luar, Amerika begitu. Aku mau kerja asalkan nggak ada masalah," ungkapnya dengan aneh.
Makanya Laras pun selalu menolak berbagai tawaran yang memintanya untuk tampil semi telanjang. Di Indonesia, ia hanya mau difoto seksi sebatas mengenakan lingerie atau bikini.
"Kalau dapat tawaran difoto topless atau telanjang sih aku nggak maulah. Di sini banyak yang nawarin foto topless sama mobil, motor atau sama gajah sekalipun aku nggak mau," selorohnya.
Anak kedua dari empat bersaudara itu mengaku bersyukur dengan pencapaiannya kini. Padahal ia awalnya mengaku tak percaya diri ketika pertama kali difoto dengan konsep seksi. Namun lantaran banyak yang memuji, ia pun malah keterusan dan ketagihan hingga kini.
Sebagai foto model, Laras memang punya bentuk tubuh yang proporsional. Aura sensualnya pun kian terpancar lewat empat buah tato permanen yang menghiasi tubuh indahnya.
"Aku punya empat tato. Pertama gambar peri Tinker Bell yang aku buat pas SMA, kedua gambar tribal di dekat bokong, tato naga yang besar di punggung dan di lengan kiri tato tulisan bahasa India yang artinya best friends forever yang tatonya sama kayak 4 orang sahabat aku," jelasnya detail.
Walaupun sakit, ditato membuat Laras menjadi ketagihan. Ia pun berencana untuk menambahkan sebuah tato lagi di lengan atas tangan kanannya. "Ditato sih sakit, tapi sakitnya bikin nagih. Kalau sudah sekali pasti ingin lagi," ungkapnya.
"Makanya aku berniat tambah tato lagi. Mau bikin tato bertuliskan 'I love you, Mom' pakai bahasa Arab di lengan atas sebelah kanan. Kayaknya bagus," ujarnya.
0 comments :
Posting Komentar