Ribuan karyawan Freeport kembali melanjutkan aksi mogok pada hari ini, Selasa 5 Juli 2011. Mereka akan menggelar aksi unjuk rasa menuntut peningkatan kesejahteraan. Sebelumnya : Takut Dibajak Facebook, Google Naikkan Gaji Karyawan dan 8 Alasan Ampuh Untuk Bolos Masuk Kantor
Ribuan karyawan Freeport ini berjalan meninggalkan areal tambang Tembagapura menuju Kuala Kencana, Timika yang merupakan areal Manajemen Freeport. Di Timika inilah aksi unjuk rasa akan dipusatkan.
Pergerakan ribuan karyawan ini telah dimulai sejak kemarin, Senin 4 Juli 2011. Mereka baru tiba di Timika sekitar pukul 04.00 WIT dinihari. Setelah berjalan kaki menempuh belasan kilometer, akhirnya para karyawan Freeport diangkut dengan puluhan bus perusahaan menuju Timika.
"Jam empat pagi tadi, ribuan karyawan rekan kami, yang berjalan kaki dari Mile 68 Tembagapura menuju Timika baru selesai dievakuasi," kata pengurus SPSI Freeport, Jeremias Demetouw ketika dikonfirmasi.
"Mereka dievakuasi dengan puluhan bus, tepat saat berada di mile 50."
Menurut dia, saat ini ribuan karyawan sudah berada di Timika. Mereka siap bergabung dengan ribuan karyawan lainnya, menuju Kuala Kencana untuk kembali melakukan aksi mogok kerja, hingga perusahaan membuka ruang perundingan, terkait tuntutan peningkatan kesejahteraan.
"Lebih dari 8000 karyawan, tepat jam delapan (waktu Papua) pagi ini akan berkumpul di alun-alun pintu masuk areal Kuala Kencana, untuk menuntut kembali perusahaan mendengar aspirasi kami," kata dia.
Dalam aksi itu, dikabarkan salah seorang kayrawan meninggal dalam perjalanan menuju Timika. "Saya belum dapat datanya secara detail, tapi informasinya salah seorang karyawan wanita yang ikut jalan kaki meninggal, akibat kelelahan," kata dia.
Sementara itu, salah seorang staf karyawan manajemen Freeport yang berada di Jayapura, Piter Tukan mengklaim, meski ribuan karyawan menggelar aksi mogok kerja, kegiatan tambang tetap berjalan normal. "Jumlah karyawan yang demo, tidak sebanyak yang kerja,jadi aktivitas tambang tetap berjalan normal," kata Tukan.
Bahkan ketika disinggung berapa kerugian perusahaan akibat aksi mogok ribuan karyawan, Piter Tukan kembali menyatakan, semua aktivitas tambang berjalan normal. "Kegiatan tambang berjalan sebagaimana biasanya, kalau terganggu maka saham di bursa juga akan terguncang, ini kan tidak. Apalagi Tongoi organisasi yang mewadai para pekerja orang asli Papua tidak ikut-ikutan demo," tandasnya.
0 comments :
Posting Komentar