"Kalau hasil dari pemeriksaan bahwa bus tersebut melakukan kelalaian dan mengakibatkan 9 orang lebih meninggal dunia, kita rekomendasikan untuk dicabut izin trayeknya hanya busa yang terlibat kecelakaan," kata Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (23/5/2011).
Wahid mengatakan, saat ini tim gabungan dari Dishub LLAJ Jatim bersama Ditlantas dan Labfor Polda Jatim masih melakukan pemeriksaan di lapangan.
"Hasilnya belum kita terima. Kalau hasilnya ada indikasi melakukan kelalalian dan kesalahan akan kita rekomendasikan," tuturnya.
Menurutnya, pihaknya mudah mengeluarkan rekomendasi pencabutan izin trayek. Namun, keputusannya tetap ditangan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, karena bus SK yang terlibat kecelakaan adalah antar kota antar provinsi (AKAP).
"Setelah dari laporan itu, kalau memungkinkan kita rekomendasikan dicabut. Kalau saya negitu ada keputusan, saya tulis dicabut. Tapi keputusannya tetap di Dirjen Perhubungan Darat," tuturnya.
Saat ditanya kenapa hanya bus SK yang terlibat kecelakaan yang terancam izin trayeknya dicabut, Wahid menilai, jika seluruhnya dicabut, maka semua pihak akan mengalami kerugian.
"Kalau semua dicabut, yang rugi juga masyarakat sendiri. Masyarakat naik apa, masyarakat akan keleleran," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya Bus Sumber Kencono bernopol W 7666 UY menghantam truk bernopol AE 8804 BA. Akibatnya sembilan orang tewas di tempat dan beberapa luka-luka. Korban tewas dibawa ke RSUD Caruban sedangkan korban luka dibawa ke RSUD Nganjuk.
0 comments :
Posting Komentar