Radiasi yang bocor dari PLTN Fukushima yang lumpuh telah mencemari air, daging, dan bahkan mayat-mayat para korban bencana gempa dan tsunami tanggal 11 Maret.
Perusahaan Listrik Tokyo yang mengoperasikan PLTN itu mengatakan yodium radioaktif dideteksi pada air tanah di bawah salah satu reaktor pada tingkat 10.000 kali di atas normal. Kantor berita Kyodo menyatakan ini adalah pertama kali radiasi ditemukan pada air tanah.
Kyodo juga melaporkan para pejabat kesehatan untuk pertama kali mendeteksi materi radioaktif di atas batas normal pada daging sapi dari kawasan Fukushima. Sayur dan susu dari ladang di kawasan itu juga tercemar, sehingga mendorong beberapa negara melarang impor pangan dari kawasan itu.
Materi radioaktif tersebar hingga Amerika, di mana para pejabat melaporkan temuan jumlah sangat rendah materi radioaktif dalam susu dari pantai barat Amerika.
Meningkatnya kadar radiasi telah dideteksi di air laut dekat PLTN itu dan di daerah-daerah sejauh 40 kilometer, sehingga mendorong pemerintah memperluas zona evakuasi 20 kilometer di sekitar fasilitas itu.
Pihak berwenang mengatakan mereka tidak sanggup mengevakuasi sekitar 1.000 jenasah di dekat PLTN itu karena khawatir mayat-mayat itu sangat tercemar radiasi.
Sumber kepolisian memperingatkan jika keluarga-keluarga korban mengkremasi mayat-mayat itu sesuai tradisi di Jepang, maka hal itu akan mengeluarkan materi radioaktif yang lebih besar ke lingkungan. Demikian disiarkan voa.
Jumlah korban jiwa yang dikukuhkan akibat dua bencana itu di atas 11.400, dan lebih dari 16.500 lainnya masih belum ditemukan.
Sementara itu, pemerintah Jepang telah meminta pertolongan dari negara-negara lain sementara negara itu berjuang keras membendung radiasi dan memperbaiki PLTN Fukushima.
Para pakar industri nuklir dari Amerika, Perancis dan negara lain berada di Jepang hari Jumat, atau dalam perjalanan menuju ke sana, untuk memberi bantuan kepada Perusahaan Listrik Tokyo, TEPCO, yang menjalankan pembangkit itu. Robot-robot khusus juga akan dikirim untuk membantu dimana keadaan tidak aman bagi manusia.
0 comments :
Posting Komentar