Datangnya keputusan FIFA soal kemelut yang terjadi di PSSI disyukuri oleh pihak Liga Primer Indonesia (LPI). Bagi LPI keputusan tersebut membawa angin segar buat restu menjalankan kompetisi yang selama ini tertutup oleh penolakan PSSI.
Bahkan LPI melalui juru bicaranya, Abi Hasantoso menyatakan bila standar aturan yang tertuang di Statuta FIFA dijalankan dalam kongres PSSI mendatang, tak mustahil LPI lah yang akan diakui oleh dunia melalui FIFA, bukan LSI.
Abi menjelaskan, Komite Penyelamatan Sepakbola Nasional (KPSN) yang diklaim terdiri dari 87 pemilik suara PSSI merupakan pemegang otoritas sepakbola seiring datangnya keputusan tersebut. Statuta FIFA mengindikasikan, jumlah suara 87 dari 100 suara yang ada di PSSI sudah memenuhi ketentuan FIFA untuk menyelenggarakan sebuah kongres.
"Kami yakin PSSI dengan kepengurusan baru akan terbentuk sebelum tenggat waktu yang ditetapkan FIFA. Dengan terbentuknya kepengurusan baru, kami optimis LPI akhirnya akan diakui PSSI yang pada akhirnya diakui oleh LSI," ujar Abi ke Tribunnews.com beberapa waktu lalu.
Pun begitu, pihak LPI juga mengindikasikan membuka adanya peleburan di antara dua kompetisi tersebut. Hanya saja ada syaratnya jika klub-klub LSI ingin melebur ke LSI.
"Soal teknis itu diatur nanti. Saat ini yang terpenting adalah terlaksanakannya kongres PSSI oleh pemilik suara mayoritas di PSSI sesuai aturan FIFA," lanjut Abi.
Meski begitu, skenario yang dipaparkan Abi belum tentu berjalan mulus. PSSI pun ngotot mengklaim sebagai pemegang otoritas tertinggi sepakbola di Indonesia. Keinginan PSSI tersebut juga "didukung" oleh Forum Pemilik Suara PSSI yang menyatakan PSSIlah pemegang otoritas tertinggi yang masih diakui FIFA.
FIFA belum memberikan keterangan resminya meski kedua kubu sudah saling klaim. Yang jelas, kongres mana yang akan disahkan oleh FIFA menjadi ujung nasib dari kelanjutan LPI di Indonesia.
0 comments :
Posting Komentar