Wisata dan Kasino, Kunci Pertumbuhan Singapura - Kenakan pakaian berkelir merah jika Anda ingin menang judi di kasino Marina Bay Sands. Namun pakailah busana berwarna putih untuk mendapatkan keberuntungan di kasino pesaingnya, Resorts World Sentosa.
Demikian kata ahli feng shui, Danny Cheong, yang keahliannya sangat dicari seiring dengan pembukaan dua kasino berkonsep resor di Singapura itu.
"Tadinya saya cuma melayani klien yang meminta saran untuk pacuan kuda atau lotere," kata Cheong, 50 tahun, warga Singapura yang belajar feng shui di Hong Kong. "Kini semua orang ingin meminta nasihat tentang kasino."
Pembangunan dua resor raksasa tersebut menelan biaya US$ 10 miliar atau Rp 900 triliun. Keduanya puncak dari upaya puluhan tahun Singapura dalam mendiversifikasi pendapatan negara lewat jasa, seperti pariwisata dan keuangan, serta mengurangi ketergantungan pada industri manufaktur.
Kasino menarik lebih dari 20 ribu lapangan kerja baru, membantu menciptakan rekor pengunjung, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi 14,7 persen pada tahun lalu. Angka ini jauh ketimbang kontraksi 1,3 persen yang diderita Singapura pada 2009.
Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Negeri Singa pada 2010 hanya dapat disaingi Qatar, negeri kaya minyak, yang mencapai 16 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi Cina mencapai 10 persen.
Singapura mendapat berkah karena lonjakan pertumbuhan ekonomi Asia, yang dipimpin Cina. Nyaris semua pertumbuhan kedatangan wisatawan berasal dari negeri tetangga. Untuk pertama kali, ekspor Singapura ke Cina melampaui ekspor ke Amerika Serikat pada 2010.
Para pengusaha retail di resor dan di pusat belanja terkenal Orchard Road juga mendapatkan manfaat dari lonjakan pariwisata. Belanja pengunjung melonjak 47 persen menjadi Sin$ 13,7 miliar pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya.
Ikatan perekonomian yang kuat di kawasan itu, terutama dengan Cina, menurut ekonom Bank DBS Irvin Seah, menempatkan Singapura dalam posisi yang menguntungkan saat meniti gelombang pertumbuhan dari Asia.
Dalam beberapa dekade terakhir, Singapura kehilangan banyak pendapatan dari industri manufaktur berupah rendah yang beralih ke negara berkembang, semisal Cina dan Vietnam. Singapura memilih berfokus pada ekspor produk bernilai tambah, seperti semikonduktor dan farmasi.
Tahun ini resor diharapkan menyumbang 1,7 persen dalam produk domestik bruto. DBS memperkirakan perekonomian Singapura melambat tapi tetap tumbuh 7 persen. Pemerintah memprediksi ekonomi tumbuh sekitar 4-6 persen pada 2011.
Industri jasa, kata Seah, bakal mengambil alih manufaktur sebagai kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menyusul obat-obatan sebagai sektor dengan pertumbuhan tercepat.
Namun tak semua kalangan girang dengan pertumbuhan wisata dan kasino. Misalnya Adelina Pang, penulis klasik feng shui untuk Homes Today. Ia mengaku sering didatangi warga miskin yang berharap advis untuk mendapatkan hadiah jackpot.
"Saya meminta mereka tak berjudi. Saya enggan membantu mereka menggali kuburan sendiri," kata Pang. "Kasino membuat sejumlah orang begitu nyaman. Namun ada orang yang benar-benar ketagihan dan tidak mengurus keluarganya."
0 comments :
Posting Komentar