Jundullah, sebuah kelompok perlawanan yang berbasis di provinsi Iran, Baluchistan memiliki ikatan dengan kelompk perlawanan Baluch di Pakistan, dan telah merilis sebuah pernyataan oleh seorang pakar nuklir Iran Amir Hossein Shirani yang di dalamnya ia mengakui bahwa ia telah bekerja selama tiga tahun dalam pengayaan uranium di sebuah pusat penelitian nuklir di kota sentral, Isfahan.
Dalam sebuah pernyataan televisi yang disiarkan oleh Al-Arabiya News Channel, Shirani mengatakan bahwa ia direkrut oleh salah satu dari kerabatnya yang dipanggil Ahmed Sultani, manajer umum dari pabrik tersebut
“Selama saya bekerja di sana, saya mengetahui bahwa pusat tersebut mengerjakan tentang pengayaan uranium untuk menghasilkan persenjataan nuklir,” ujarnya.
Shirani menambahkan bahwa semua aktivitas di pusat tersebut terselubung dalam kerahasiaan.
“Mereka mengatakan bahwa mereka tidak kurang bekemampuan dari pada Pakistan dan oleh karenanya mereka juga dapat memiliki teknologi nuklir.”
Selama pertemuan tersebut, Shirani ditunjuk, tidak disebutkan adanya kegunaan teknologi nuklir untuk tujuan-tujuan keamanan.
Shirani mengatakan bahwa pabrik tersebut, semuanya hanyalah mengenai mengembangkan persenjataan nuklir. Iran adalah sebuah ancaman bagi kawasan Arab dan seluruh dunia,”
Menurut Shirani, beberapa perwakilan dari kantor-kantor Pembinaan Agung Ali Khamenei dan Presiden Ahmadinejad begitu juga dengan Kementerian Intelijen dan Keamanan Nasional dan Garda Revolusi yang digunakan untuk mengunjungi pusat tersebut atas dasar umum.
Shirani menyebutkan nama-nama orang yang bekerja di pusat penelitian tersebut, terutama insinyur seniornya, begitu juga dengan alamat yang tepat dari pusat tersebut.
Pada 8 Oktober, Jundullah mengumumkan bahwa pihaknya menangkap seorang pegawai di salah satu dari fasilitas nuklir rahasia Iran di Isfahan dan memindahkannya ke markas besar kelompok tersebut di Baluchistan.
Sumber: Description: Pakar Nuklir Iran Diculik Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Pakar Nuklir Iran Diculik
0 comments :
Posting Komentar