Perayaan 1.000 hari meninggalnya mantan Presiden Soeharto di Solo dan Jakarta, disesaki oleh ribuan masyarakat. Apakah hal ini merupakan kerinduan rakyat terhadap kebangkitan keluarga Cendana?
"Bukan pada sosok Soeharto atau anak-anaknya. Tetapi pada values atau nilai-nilai kepemimpinan pada zaman Soeharto," ujar pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya kepada detikcom, Kamis (22/10/2010).
Yunarto menjelaskan nilai-nilai seperti harga pangan yang murah, tercukupinya kebutuhan pokok, serta pertumbuhan ekonomi saat zaman Soeharto membuat sebagian masyarakat membandingkan dengan kondisi saat ini. Di mana usai reformasi, malah konflik yang sering terjadi.
"Harus diakui, pemerintahan Soeharto ada juga kebaikannya," terang dia.
Lulusan Magister Management UI ini menambahkan kerinduan masyarakat akan nilai-nilai kepemimpinan era Soeharto ini yang harus dipenuhi oleh elit-elit politik. Bukan menampilkan sosok Soeharto dalam iklan-iklannya, atau menggandeng anak-anak Soeharto dalam iklan.
"Jadi bukan gen Soeharto yang diinginkan masyarakat. Salah itu," terang dia.
Jika masyarakat memang menginginkan klan Soeharto kembali, maka Tutut dan Tommy yang pernah terjun ke politik, tidak akan kalah. Namun faktanya, anak-anak Soeharto ini tidak mendapat suara yang kuat dalam politik. Hal ini yang menunjukkan secara politik, bukan keluarga Cendana yang diminati masyarakat.
"Nilai. Itu yang dirindukan masyarakat," tegas dia.(detik.com)
Sumber: Description: Rakyat Rindu Zaman Soeharto Bukan Sosok Soeharto Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Rakyat Rindu Zaman Soeharto Bukan Sosok Soeharto
0 comments :
Posting Komentar